Seandainya lambang Yamaha di tangki dihilangkan, sulit ditebak motor apa ini
ORANG sulit menebak motor apa itu? Kalaupun dapat menangkap logo di tangki bensin, Anda pasti menyebut Yamaha. Betul sekali, tapi Yamaha apa? Terkaan Anda, paling Yamaha V-ixion lantaran tangkinya.
Memang, Irfandi dari bengkel 2XP yang memodifikasi motor ini memakai tangki Yamaha V-ixion. Sesungguhnya, basis motor ini adalah jenis bebek dari Yamaha Jupiter MX 135LC. Ia mengubah jenis kelamin motor ini enggak banyak pakai limbah moge atau potong sasis sana-sini.
Kaki-kaki asli
"Rangka enggak ada yang dipotong-potong, aslinya masih dipertahankan," sebut builder dari Pontianak, Kalimantan Barat. Cukup bermain dengan bahan fiber, belakang dibikin menungging, plus bodi tambahan. Jadi, kalau ingin balik ke standar bisa dengan mudah dilakukan.
Bagian dengan dipoles jadi kekar. Seperti sokbreker asali diganti dengan Ohlins Thailand. Termasuk piringan cakram diganti yang lebih besar dan model racing. Untuk lampu utama bukan variasi, melainkan diambil punya Suzuki Spin 125.
Sosok motor jadi kekar, selain karena tangki, adanya penambahan deltabox. "Ini pakai limbah Aprilia, tapi tanpa merusak bodi karena prinsipnya bolt on," bangga pria dari kota Khatulistiwa ini. Pemasangannya pun tidak sulit, hanya mengandalkan dua baut, satu di atas dan satunya di bawah. Posisinya pun masih menggunakan lubang baut asli (untuk yang di kanan) karena yang atas memanfaatkan lubang kunci kontak dan bawahnya dari baut footstep.
Untuk sektor kaki-kaki masih banyak memakai aslinya, kecuali yang depan pakai Ohlins. Sedang lengan ayun masih standar, menurut Irfandi, hanya ditambah pelat terutama buat bagian dudukan bawah sok. Sedang monosok bawaan standar masih dipertahankan.
Lantaran sudah ganti kelamin, telapak ban mau tak mau pakai yang lebih lebar. Roda depan pakai ukuran 2,15 inci, sedang belakang 3,5 inci dengnan lingkar 17 inci. Peleknya dipilih variasi dari Tiger bermerek Sprint.
Kejelian Irfandi tampak pada sistem knalpot. Ia mendesainnya dengan model dua muffler dan kedua-duanya berfungsi yang jalurnya dipecah di bagian tengah. Selain berubah kelamin, karya Irfandi ini bisa dibilang begitu sempurna.
Pantas, hasil garapannya berhasil memenangkan lomba kelas bebek X-treme contezt di Pontianak, Minggu lalu. Selamat! (kc/motorplusNurfil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar